Minggu, 12 April 2009

Dorongan Seksual

Heh,,, bengong aja! Sentak Ferdi denbgan melihat Anto, teman sebangkunya lagi ngelamun. “ To…nanti pas istirahat ikut aku yuk!”. “ ada apa sich? Bikin kaget aja!”. Anto bersungut-sungut. “ada dech…Liat aja sendiri”, jawab ferdi enteng.

Begitu bel istirahat berbunyi, Anto langsung membuntuti ferdi. Tiba dipojokan sekolah yang lumayan sepi ferdi langsung ngeluarin segepot kartu remi dari saku celananya, sebagian ia kasih ke Anto. “Awas, jangan sampai ada yang tahu!” sikap ferdi yang hati-hati membuat anto penasaran da ncuriga. “Busyet….dapat darimana fer?” kontan anto berkomentar sambil terus melihatin kartu-kartu lainnya. Jantungnya berdegup kencang. Gimana enggak. Ternyata kart-kartu remi itu penuh dengan gambar-gambar vulgar alias kelewatan porno.

Pulang sekolah, anto masuk kamar dan tuutp pintu. Dibukanya lagi gambar-gambar porno yang didapat dari ferdi tadi. Rasanya belum puas juga, sambil berbaring dikasur dipelototinnya gambar itu satu per satu. Perasaannya semakin menggebu-gebu. Sekali lagi dia melihat ke pintu untuk menyakinkan bahwa pintu sudah terkunci. Anto mulai ngelepas seragam sekolahnya, nggak tahan lagi dengan dorongan yang dirasakannya. Ada perasaan was-was...takut...malu...tegang...berdebar-debar....dan...

Eh,jangan kaget ya dengan cerita itu. Banyak loch yang punya pengalaman kayak gitu. Emang susah dech klo lagi BeTe. Abis klo ude gitu oasti dech kita jadi sering binggung gak karuan. Ngaku aja,,,iya kan? Ada yang jadi suka GR, sering salah tingkat, suka ngelanjor (ngelamun jorok), nggak konsen, bahkan ada loch yang sampai pusiiing....tujuh keliling, Waduh...Gawat.

BeTe, apaan sich??

BeTe alias birahi tinggi nggak lain gak bukan adalan dorongan seks. Kalo kamu pernah BeTe, itu wajar aja, apalagi kita masih muda. Orang bilang darah muda tuch penuh gelora, termasuk dalam hal ngelanjor dorongan seks. Iya kan?

Soalnya begitu kita masuk masa pubertas, organ-organ seks kita ude mulai matang. Itu semua gak lepas dari pengaruh hormon-hormon seks. Kalo cowok lebih dipengaruhi oleh hormon testosteron, sementara cewek lebih dipengaruhi oleh hormon esteerogen dan progesteron. Sebagai bukti, cowok akan mengalami mimpi basah sedangkan cewek akan mengalami menstruasi. Sejak saat itu kita jadi makin sadar terhadap sensasi seksual yang kita alami. Cowok akan ereksi kalo ada stimulasi ato rangsangan yang menimbulkan sensasi seksual ini. Begitu juga cewek, bisa terangsang melalui stimulasi. Pada masa remaja sampai dewasa awal, dorongan seks ini memang sedang tinggi-tingginya. Baik cowok maupun cewek. Meski demikian, besarnya dorongan seks ini bisa berubah-ubah. Kadang kita merasa dorongan seks kita rendah (alias lagi ”dingin: baik ama cewek ato cowok) kadang kita merasa BeTe banget. Lebih seru lagi, hormon-hormon yang mempengaruhi dorongan seks tadi juga berpengaruh pada syaraf yang mengatur emosi dan membuat kita jadi punya perasaan tertarik secara seksual dengan oranglain. Perasaan ini yang bikin seseorang naksir orang lain. Bahkan menjurus pengen memeluk, mencium dan seterusnya. Pokoknya semua prilaku yang bertujuan mencapai kepuasan seksual. Nah,prilaku-prilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mendapatkan kenikmatan/kepuasan seksual tuch disebut sebagai prilaku seks. Anto yang akhirnya melakukan onani/masturbasi misalnya. Ia gak tahan dengan dorongan yang ia rasakan, lalu ia memilih prilaku mastrubasi untuk mendapatkan kepuasan seksual.

Teman-teman Pasti setuju kalo dorongan tuch musti butuh penyaluran

Ngomongin penyaluran dorongan seks, kiita dihadapkan pada 2 pilihan. Pilihannya apa aja. Ayo kita liat bareng-bareng:

  1. Dialihkan keaktifitas lain alias gak disalurkan

Bisa juga kok dorongan seks yang ada tuch dialihkan. Jadi doronganj seks yang ada disalurkan kekegiatan yang bukan melulu kearah ”ngeseks”. Dengan melakukan aktifitas bareng temen-temen, organisasi de el el misal nya.

  1. Disalurkan lewat prilaku seksual
    1. dilakukan sendiri contohnya adalah berfantasi seksual alias ngelanjor ato mastrubasi
    1. Dilakukan dengan orang lain Misalnya gandengan tangan, ciuman, pelukan, ber-HUS (hubungan seks) de el el

Cuma masalahnya gak segampang itu kita bisa mengalkurkan dorongan sek kita. Iya dong, kan gak semua orang oke dengan prilaku-prilaku seks seperti diatas

Trus gimana dong cara Ngatasinnya??

Sabaaaaaaaaaar.... ada masalah pasti ada jalan keluarnya, iyo toh?? Kita bisa kok mengelola dorongan seks yang ada. Waduh,,, kayak perusahaan aja mesti perlu dikelola segalan. Jadi gimana dunk?

Gini,,, kita ude tau bahwa dorongan seks bisa disalurkan lewat bermacam-macam cara. Nah kita mesti sadar juga, bahwa masing-masing prilaku tuch ada konsekuensinya. Baik konsekuensi positif maupun konsekuensi negatifnya. Dengan berprilaku seks yang sama bisa jadi tiap orang akan menanggung konsekuensi secara berbeda-beda.

Kita telusuri aja sekarang....

Prilaku

Enaknya

Gak enak nya

Gak disalurkan

  1. Gak merasa bedosa
  2. gak bakal hamil
  3. diterima masyarakat

gak greng

Pegangan tangan

  1. aman
  2. gak bakalan hamil
  3. diterima masayarat
  1. bosan
  2. gak seru
  3. diterima masyarakat

Ciuman

  1. gak hamil
  2. romantis
  3. bisa dinikmati
  1. malu kalo ketahuan
  2. merasa berdosa
  3. bisa nularin penyakit

Mastrubasi

  1. aman dari kehamilan
  2. bisa puas juga
  3. aman dari PMS/AIDS
  1. Merasa bersalah
  2. merasa berdosa

Petting*

  1. bisa puas juga
  2. kemungkinan hamil kecil
  3. lebih ”greng” dibanding ciuman
  1. bisa menularkan PMS
  2. bisa menimbulkan lecet dikelamin

Hubungan seks

  1. paling heboh
  2. variasi banyak
  3. sensasi paling ”greng”
  1. resiko hamil besar
  2. resiko tertular penyakit seksual
  3. resiko dicela masyarakat

Petting* : saling menggesekkan alat kelamin, dengan atao tanpa pembatas, untuk mencapai kenikmatan seksual

Ini sebagai gambaran tentang enak gak enaknya berbagai macam pilihan prilaku buat nyalurin dorongan seks.

Waduh...milihnya.gimana nich???...

* cari info sebanyak-banyaknya tentang masalah seksualitas dari sumber yang dapat dipercaya misalnya dari guru, ahli seksualisan ato dari buku-buku. Bukan dari BF, bukan pula dari stensilan loch. Soalnya info dari sumber-sumber itu lebih sering salahnya daripada benarnya

* kalo ude dapet info, putusin mo milih yang mana, trus, siap gak dengan resikonya. Kalo gak siap yach gak kudu maksa dilakukan kan?

* Ada oerasaan bersalah gak sich kalo dilakuin? Gimana perasaan kita, nyaman gak, enjoy gak? Misalnya melakukan mastrubasi, kalo kita ragu belum mantap dengan prilaku seks ini, kita bisa mencari tahu dulu.supaya terhindar dari perasaan bersalah dan berdosa, yach... kita hindari prilaku seks yang bertentangan dengan nilai kita.

* Pikirkan pandangan masyarakat. Kta perlu loch miklirin resiko sosial yaitu resiko yang akan kita terima kalo prilaku seks kita tidak sesuai dengan norma masyarakat

* Gimana kalo ortu (orangtua) tau apa prilaku seks yang kita pilih. Perlu juga loch mempertimbangkan nasehat ortu ato rambu-rambu dari ortu.

Buat yang ude pacaran, diskusiin juga batas-batas pacaran yang OKE buat kalian berdua. So, gak ada yang merasa rugi. Iyo kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar